Tuesday, June 7, 2011

(Memilih Teman dalam Menuntut Ilmu) Choosing a friend in Demand Studies

بسم الله الرحمن الرحيم
 Choosing a friend in Demand IlmuSepantasnya for a student of knowledge to have no dealings except with people who can give him avail (LMU) or he (the friend) could take the benefit (knowledge) from him. As narrated from the Prophet sallallaahu 'alaihi wasallam:
"Should you be a wise or learned person. Do not be a third type, then you will perish. "(Narrated by Ibn ul Abdilbar in'Ilmee)

When he was about to participate in friendship or invited to be friends with someone who wasted his age, could not give benefits (science), nor could take the science of it, could not help him for matters that are gone through (ie science), then he should be weakly gently break the path of friendship from the beginning, before the relationship became close. Because if something has been solid, it will be difficult to eliminate them. And among the phrases that have circulated among the jurists: "Prevention is easier than eliminating."

When she needed a friend, should he choose someone who righteous, religious, pious, piety, intelligence, kindness many more little ugliness, both in the mix, and not much debated. If he forgets, friends can be reminded. When she tried to remember, this friend can help him. When he was in need, his friend can help. When he was bored, this friend could have patience with him.

(Tadzkiratus Sami 'fi wal Mutakallim Adabil' Alim wal Muta'allim, works of Ibn Jamaat al-Kinani Rahimahullah, cet. Darul Al-Ilmiyyah Pole, p.. 83-84)


INDONESIA 

بسم الله الرحمن الرحيم
Sepantasnya bagi seorang penuntut ilmu untuk tidak bergaul kecuali dengan orang yang bisa memberinya faedah (lmu) atau dia (teman tersebut) bisa mengambil faedah (ilmu) darinya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam :
Hendaknya engkau menjadi seorang alim atau orang yang belajar. Jangan menjadi jenis yang ketiga, maka engkau akan binasa.” (HR. Ibnu Abdilbar dalam Kitabul ‘Ilmi)
Bila dia hendak ikut dalam pertemanan atau diajak berteman dengan seseorang yang menyia-nyiakan umurnya, tidak bisa memberinya faedah (ilmu), tidak pula bisa mengambil ilmu darinya, tidak bisa menolongnya untuk urusan yang sedang ditempuhnya (yakni ilmu), maka hendaknya dia dengan lemah lembut memutus jalan pertemanan tersebut dari awal, sebelum hubungan itu menjadi erat. Karena bila sesuatu telah kokoh, akan sulit menghilangkannya. Dan di antara ucapan yang beredar di kalangan fuqaha: “Mencegah lebih mudah daripada menghilangkan.”
Bila dia membutuhkan teman, hendaknya dia memilih orang yang shalih, beragama, bertakwa, wara’, cerdas, banyak kebaikannya lagi sedikit keburukannya, baik dalam bergaul, dan tidak banyak berdebat. Bila dia lupa, teman tersebut bisa mengingatkannya. Bila dia mencoba mengingat, teman ini bisa menolongnya. Bila dia sedang membutuhkan, temannya ini bisa membantu. Bila dia sedang bosan, teman ini bisa menyabarkan dirinya.
(Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim, karya Ibnu Jamaah Al-Kinani Rahimahullah, cet. Darul Kutub Al-Ilmiyyah, hal. 83-84)

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "(Memilih Teman dalam Menuntut Ilmu) Choosing a friend in Demand Studies"

Post a Comment